Buku: Kembali Ke Titik Nol
Kisah Perjuangan Saya serta Sahabat-sahabat
Saya untuk Membangun Bisnis Tanpa Riba yang dituangkan dalam bentuk
buku dengan Judul: KEMBALI KE TITIK NOL.
– Saptuari Sugiharto
Apa itu Riba ?
Riba berarti menetapkan bunga / melebihkan jumlah pinjaman saat
pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok,
yang dibebankan kepada peminjam.
Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar.
Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil.
Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum
terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan
tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara
bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.
Nge-RIBA-nget, Seberapa Ngeri sih???
Sebelum buku mas Saptuari yang berjudul Kembali Ke Titik Nol muncul,
Saya sudah anti pati terhadap hal yang berbau dengan kredit-kreditan
apalagi yang mengandung riba dan bunga berbunga, padahal dulu belum
terlalu “ngeh” dengan perkara ini…
Bukan karena iman saya sudah tinggi, atau ilmu agama saya sudah
melangit, tapi cukup difikir menggunakan logika, jika sebagian orang
beranggapan kredit itu mempermudah kita mempunyai sesuatu, justru bagi
saya hal tersebut menunjukan ketidaksabaran dan kebelummampuan kita
untuk membeli sesuatu.
Ditambah semakin kesini, semakin banyak asupan mengenai apa itu riba
dan apa dampaknya bagi kehidupan kita. Rosululloh dan haditsnya pun
tegas tanpa pandang bulu, dan kalau menurut saya tanpa perlu
djelaskanpun bisa dibaca dan dipahami oleh orang awam seperti saya, apa
isinya?
Dari Jabir R.A, Rasululloh saw bersabda
”Allah melaknat org yg memakan (pemakai) riba, org yg memberi riba, dua org saksi, pencatat (dlm transaksi riba), mereka sama saja”
★ HR. Muslim dan Ahmad
“Satu dirham riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan ia mengetahuinya, lebih buruk dari tiga puluh enam kali BERZINA.”
★ HR.Ahmad
Bayangin saja satu dirham riba dosanya lebih buruk dari 36x berzina,
lha 1 dirham kurang lebih 60ribu, tinggal dikalikan aja berapa ribu,
ratus ribu, juta, ratus juta, milyar, ratus milyar kali dibagi 60ribu x
36 kali zina = berapa kali berzina??? Ammppuuuunnn bossss! padahal tiap
hari Saya coba menundukan pandangan, minimal tidak berzina, hahaha, lha
malah kena dosanya berkali-kali-kali lipat lagi hahaha… mantep gak tuh?
Kamu masih gunain riba? pake fasilitas Bank buat transaksi? nabung,
atau lainya yang menggunakan riba? Apakah bank Syariah itu masih ada
praktek riba? Disini ada jawabannya.
Misalpun kamu yakin dan tahu RIBA itu buruk tapi kamu belum bisa
meninggalkan sepenuhnya, ya tak usah kembali menghujat orang yang ngasih
tau kamu sesuatu yang bener, karena kebelummampuan kamu untuk
meninggalkan riba sepenuhnya, cukup terima kasih dan kalau perlu dekati
dia, belajar dan berjuang bersama sebagai salah satu wujud ikhtiar bahwa
kamu memang pengin keluar dari jerat praktek riba.
Kewajiban seorang muslim untuk berdakwah sekaligus berusaha
menghindari riba sebisanya dan semampunya, minimal yang jelas-jelas
sekali riba dihindarilah.. dan yang belum mampu dihindari coba cari
solusi lagi sambil belajar bukan sambil menghujat yang baru ngingetin,
hehehe. Perkara kamu berubah atau enggak setelah saya ingetin itu urusan
Allah bukan urusa saya. *uhuk*
Berani banget bahas soal RIBA, yang sampai sekarang masih menjadi
kontroversi diluaran sana bahkan saya yakin beberapa orang di sekitar
kita masih melakukan praktek riba.
Sebelum Saya akhiri, Izinkan Saya mengungkapkan sesuatu
> Pengin harta banyak atau berkah?
Kalo jawaban kamu banyak harta plus berkah, ya jauhi RIBA.
> Pengin ditinggalin Rosul apa Allah?
Kalo jawaban kamu nggak pengin dua-duanya, yaa tinggalin RIBA.
Kalo jawaban kamu nggak pengin dua-duanya, yaa tinggalin RIBA.
> Pengin kamu yang keluar dari riba atau saudara2 kamu?
Kalau jawaban kamu dua-duanya, yaa ikut berjuang melawan RIBA.
Kalau jawaban kamu dua-duanya, yaa ikut berjuang melawan RIBA.
Belum mampu? daripada Tersinggung, Yuk berubah…
Jika aku menjauhi praktek riba bukan karena aku sok kaya.
Tapi karena ingin menghindari dosa.
Tidak semua yang dilakukan orang pada umunya itu benar.
Dan tidak semua kebenaran dilakukan oleh banyak orang.
Aku hanya manusia akhir zaman, yang sedang terus belajar, berbagi dan memperbaiki diri.
Semoga dicatat sebagai amal soleh di hadapan Ilahi.
Semoga kita terus saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran.
Amin..
Tapi karena ingin menghindari dosa.
Tidak semua yang dilakukan orang pada umunya itu benar.
Dan tidak semua kebenaran dilakukan oleh banyak orang.
Aku hanya manusia akhir zaman, yang sedang terus belajar, berbagi dan memperbaiki diri.
Semoga dicatat sebagai amal soleh di hadapan Ilahi.
Semoga kita terus saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran.
Amin..
Yaa, segera order buku mas Saptuari Sugiharto “Kembali Ke Titik Nol”
kemudian beri tahu teman-teman disekitar kamu. Keburu kehabisan buoosss.
Cara pemesanan:
WA/SMS
0822 8815
8777
Saat Anda baca buku ini, Anda langsung pelajari:
- Bahaya Riba dan Rahasia Membangun Bisnis Tanpa Riba.
- Cara Menghidari Jebakan-jebakan Riba.
- Jurus Ampuh Bebas Hutang yang Bikin Hidup Tenang.
- Kisah Nyata Perjuangan Para Pengusaha yang Berhasil Keluar dari Jeratan Hutang dan Riba.
- Konsep Rezeki, Taubat dan Hidup Manfaat agar Selamat Dunia Akhirat.
- Cerita Sukses Para Pengusaha dalam Membangun Bisnis walau ditengah Keterbatasan.
- Tips Praktis Mengelola Keuangan untuk Mencegah Kebocoran dalam Bisnis.
- Miliki Sekarang Buku Kembali Ke Titik Nol!
Cara pemesanan:
WA/SMS
0822 8815
8777